Duniagame.net – Sudah tujuh tahun sejak penantian panjang para penggemar, dan kini Deltarune kembali hadir melalui rilis resmi Babak 3 dan 4. Game kreasi Toby Fox ini melanjutkan tradisi RPG indie-nya yang viral, menyuguhkan cerita penuh intrik dan humor karakteristik. Disebut-sebut sebagai salah satu game RPG meta terbaik, Deltarune memadukan estetika retro dengan sistem pertarungan inovatif—kombinasi sempurna di antara nostalgia pixel art dan musik orkestra tak terlupakan.
Dengan tambahan plot yang lebih dalam, Babak 3 & 4 tidak sekadar lanjutan, tetapi sebuah layar baru untuk eksplorasi teka-teki, konflik emosional, dan keanehan yang membuat pemain ingin terus menyelami dunia “Hometown” dan “Dark World”. Artikel ini akan mengupas secara objektif unjuk kualitas dua babak terbaru—apa saja penawaran baru dan mengapa game ini menjadi sorotan besar di komunitas RPG.
Dunia Baru Kris: Dari Rutinitas hingga Petualangan Antiverse
Kisah dimulai di desa sederhana tempat Kris tinggal. Hari-hari Kris adalah keseharian remaja sekolah biasa—bersama teman Susie, dan keluarga monster yang hidup berdampingan. Namun, segalanya berubah saat sekelompok “Darkeners” menyeret mereka ke dunia paralel penuh warna dan bahaya.
Dalam Babak 3 dan 4, elemen klasik Deltarune seperti sistem menu dan UI mengalami transformasi dinamis sesuai dunia yang dijelajahi—sebuah sentuhan naratif visual yang menguatkan atmosfer dunia parallelnya. Pemain akan menemukan bahwa dunia gelap ini bukan sekadar tantangan, melainkan medium untuk menyampaikan refleksi terhadap perubahan karakter.
Sistem Pertarungan: Agresif, Diplomatis, dan Lucu
Sama seperti awal seri, pertarungan pada dua babak ini menjatuhkan pilihan antara kekerasan atau belas kasih. Mekanik “Act” mengizinkan pemain menundukkan musuh lewat dialog, demonstrasi, atau humor—setiap aksi memiliki efek lanjutan di Castle Town.
Pilihan ini menentukan ke mana arah cerita berkembang. Misalnya:
Penyerbuan penuh → naik level cepat, tapi efek di cerita bisa terbatas.
Pendekatan damai → meredam konflik, membuka adegan alternatif, memperkaya suasana lingkungan.
Ini membuat pertempuran Deltarune berlapis: menuntut strategi, refleksi, dan empati, bukan sekadar tekan tombol “spasi”.
Karakter dan Humor: Elevasi dari Fanservice ke Kebaruan
Meski menyertakan karakter populer dari Undertale, Deltarune tidak terperangkap nostalgia. Mereka ditampilkan dalam sehari-hari, bukan sebagai monster dengan kekuatan ajaib. Sebaliknya, karakter seperti Susie dan Ralsei—yang kini menjadi sekutu—dikembangkan lebih manusiawi, menghadirkan momen humor segar sekaligus emosional.
Salah satunya, adegan Judah bertemu “orang tua monster” Kris di toko, menampilkan absurditas dan kehangatan secara bersamaan.
Imajinasi Visual & Musik: Nostalgia Bertemu Modernisasi
Grafik pixel sederhana menipu—setiap dunia gelap (Dark World) dihadirkan dengan estetika visual matang: warna mencolok, detail arsitektur, dan objek interaktif. Dibalut soundtrack berkelas, perjalanan Kris terasa seperti film anime klasik 80-an.
Kombinasi visual dan audio tersebut membentuk identitas Deltarune sebagai game yang sekaligus menciptakan rasa nyaman dan ketegangan naratif.
Ringkasan
Deltarune Babak 3 & 4 merupakan kelanjutan yang cerdas dari warisan Undertale. Dengan sistem pertarungan berlapis, karakterisasi hangat, referensi nostalgia yang tak manipulatif, serta visual dan audio yang solid, game ini menambah alasan kuat mengapa Toby Fox diakui sebagai pengembang visioner.
Untuk penggemar RPG, Deltarune bukan sekadar lanjutan—ia adalah bukti bahwa game indie bisa menyajikan narasi kompleks dengan modal pixel art dan musik retro. Bagi yang belum pernah menyelami Underdale, game ini tetap cocok dimainkan dari awal; bagi veteran, ini adalah hiburan sekaligus tantangan emosional.
Deltarune Babak 3 & 4 menghadirkan pengalaman bermain yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajak pemain merenung—tentang pilihan, konsekuensi, dan cerita di balik piksel. Dengan memperluas dunia dengan cara yang rapi dan penuh gaya, Toby Fox telah membangun fondasi kuat bagi kisah lanjutan yang akan datang.(*)