Duniagame.net – Adaptasi video game ke dalam bentuk board game bukanlah perkara mudah, apalagi ketika genre yang dibawa adalah first-person shooter (FPS) yang sangat mengandalkan kecepatan, aksi, dan atmosfer intens. Namun, penerbit Glass Cannon Unplugged berani mengambil risiko besar dengan meluncurkan Apex Legends: The Board Game, yang membawa semangat dan elemen khas gim digital tersebut ke dalam pengalaman bermain fisik di atas meja.
Dirancang sebagai permainan strategi berbasis tim, Apex Legends: The Board Game tidak hanya menawarkan elemen kompetitif, tetapi juga kesetiaan tinggi terhadap karakter, senjata, serta sistem gameplay yang mendalam dari versi video game-nya. Pengalaman ini dibungkus dalam satu paket besar berisi komponen fisik seperti miniatur karakter, bangunan 3D, senjata, serta kartu aksi yang melimpah. Meski kompleks, permainan ini berhasil menciptakan kembali intensitas pertempuran seperti di dunia virtual.
Dengan fitur unik dan sistem permainan yang kompleks, board game ini bukan hanya menawarkan hiburan semata, tetapi juga menjadi tantangan tersendiri bagi para penggemar strategi dan pengikut setia Apex Legends. Untuk mengetahui seberapa sukses adaptasi ini dalam menjembatani dua dunia permainan yang berbeda, simak ulasan mendalam berikut.
Sistem Permainan yang Kaya, Tapi Tak Ramah Pemula
Apex Legends: The Board Game menghadirkan mode permainan dua lawan dua atau tiga lawan tiga, di mana setiap pemain mengendalikan satu karakter dengan kemampuan unik. Karakter-karakter populer seperti Bangalore, Bloodhound, dan Mirage hadir lengkap dengan kemampuan taktis serta kartu aksi tersendiri, memberikan nuansa yang sangat mirip dengan versi video game.
Berbeda dengan gim strategi miniatur lainnya seperti Star Wars: Shatterpoint atau Kill Team, gim ini lebih menekankan pada pertarungan antar individu legendaris, bukan sekadar pasukan atau unit militer. Hal ini menciptakan pengalaman bermain yang lebih personal dan berorientasi pada taktik mikro.
Namun, kompleksitas permainan juga menjadi tantangan utama. Aturan mengenai line of sight, perbedaan istilah seperti “adjacent” dan “neighboring,” serta pengelolaan waktu kemampuan dan cooldown memerlukan pemahaman mendalam. Buku aturan setebal 40 halaman dapat menjadi penghalang bagi pemain baru. Ini adalah permainan yang dirancang untuk kalangan gamer hobbyist dan bukan pemula.
Elemen Tembakan yang Realistis dan Menarik
Alih-alih mengandalkan dadu konvensional, gim ini menggunakan sistem kartu dan sideboard khusus untuk mensimulasikan tembakan. Setiap senjata memiliki laju tembakan dan pola recoil yang berbeda. Misalnya, senjata otomatis seperti submachine gun akan menghasilkan beberapa tembakan cepat namun lemah, sementara senjata berat seperti sniper rifle menembakkan satu peluru bertenaga besar dengan efek mematikan.
Sistem ini menambahkan lapisan realisme, terutama saat menyesuaikan efek peluru terhadap medan dan posisi lawan. Fitur seperti headshot, peluru nyasar, dan efek senjata yang berubah sesuai attachment (optik, laras, stok, dll.) menjadikan pengalaman bermain makin otentik dan mendalam.
Walaupun memperlambat tempo permainan, sistem ini justru menjadi nilai jual utama. Tidak banyak board game yang mampu meniru mekanisme pertempuran seakurat ini. Keberhasilan gim ini dalam menampilkan nuansa senjata dari FPS digital ke dunia nyata merupakan prestasi tersendiri.
Visual Memikat dan Komponen Interaktif
Salah satu kekuatan utama dari Apex Legends: The Board Game adalah tampilannya yang atraktif. Papan permainan menyajikan elemen 3D dari bangunan, pohon, kontainer loot, hingga zipline fungsional yang bisa dimanfaatkan pemain. Vertikalitas menjadi aspek penting dalam strategi bermain, di mana posisi ketinggian dapat mempengaruhi jarak pandang dan efektivitas serangan.
Lingkungan permainan terasa hidup dan dinamis, seolah menghidupkan ulang arena pertempuran yang biasa dilihat di layar monitor. Namun, semua keindahan ini datang dengan harga: waktu setup yang panjang dan kemungkinan salah atur saat bermain pertama kali.
Mode Permainan Beragam dan Ekspansi Menarik
Selain mode utama battle royale yang mencerminkan situasi akhir pertempuran versi video game—dengan dinding arena yang menyempit secara bertahap—pemain juga dapat menikmati berbagai mode alternatif seperti deathmatch, capture the flag, dan VIP mode. Masing-masing mode memiliki aturan sendiri yang tidak terasa asal tempel, tetapi dirancang matang dengan variasi taktis.
Untuk penggemar berat, tersedia ekspansi yang menambah karakter baru, papan tambahan, serta lingkungan bermain yang lebih bervariasi. Salah satu fitur yang mencuri perhatian adalah mode solitaire/co-op yang menambahkan sistem kecerdasan buatan (AI behavior tree) untuk setiap karakter. Mode ini memungkinkan permainan solo melawan karakter AI yang bisa mengejutkan pemain dengan manuver tak terduga.
Bukan Untuk Semua, Tapi Layak Dicoba
Dengan sistem permainan yang kompleks, detail tinggi, serta durasi bermain yang bisa mencapai 90 menit, Apex Legends: The Board Game jelas bukan untuk semua orang. Namun, bagi penggemar strategi mendalam dan pecinta gim FPS, ini adalah pengalaman yang sulit ditandingi. Pengalaman “gunplay” yang realistis, karakter dengan kemampuan taktis yang unik, serta peta permainan yang interaktif menjadikan gim ini sebagai salah satu adaptasi video game terbaik dalam format papan.
Meskipun memiliki kurva belajar yang curam dan setup awal yang menantang, ketika semua pemain sudah memahami aturan dan ritme permainan, Apex Legends: The Board Game menghadirkan ketegangan, strategi, dan kejutan yang membuat waktu terasa berlalu cepat. (*)